BABY CARE

Waspadai Berbagai Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk, Bukan Cuma DBD!

Memasukai musim hujan, Moms pasti langsung mengkhawatirkan penularan penyakit DBD yang sering dialami pada anak-anak. Nyatanya, DBD bukanlah satu-satunya penyakit akibat gigitan nyamuk yang perlu diwaspadai. Ternyata berbagai penyakit berbahaya lain juga ditularkan melalui gigitan nyamuk, berikut contohnya.

  1. Chikungunya
    Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus chikungunya, yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Ciri-ciri jika terserang infeksi chikungunya lewat nyamuk ini pun mirip dengan gejala DBD, mulai dari demam, menggigil, sakit kepala, dan bintik kemerahan yang menyebar di kulit. Namun, umumnya yang membedakan adalah adanya rasa nyeri di persendian tubuh terutama lutut dan siku.
  2. Demam kuning (yellow fever
    Penyakit ini biasanya dibawa dan ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes atau Haemagogus. Biasanya, orang yang terkena demam kuning akan merasakan demam, sakit kepala, dan nyeri otot. Sesuai dengan kata “kuning” pada nama penyakit ini, lama-lama infeksi akan menyebabkan kulit berubah warna kuning dan beberapa organ tubuh gagal berfungsi setelah terkena gigitan nyamuk ini
  3. Malaria
    Malaria adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh parasit dari gigitan nyamuk Anopheles, dan bahayanya pun cukup serius seperti penyakit infeksi lainnya. Jika digigit nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi, parasit Plasmodium penyebab malaria dapat dilepaskan ke dalam aliran darah. Infeksi gigitan nyamuk ini kemudian menyebabkan tubuh terus menggigil dan muncul demam yang umumnya berlangsung selama 2-3 hari.
  4. Zika
    Beberapa tahun belakangan ini, dunia digemparkan oleh bahayanya virus zika yang menular lewat gigitan nyamuk jenis Aedes aegypti. Virus zika sendiri bukan merupakan sebuah penyakit yang baru. Virus ini pertama kali ditemukan di Nigeria pada 1953. Hanya 1 dari 5 orang yang terinfeksi zika menunjukkan gejala-gejala, antara lain demam, kulit berbintik merah, nyeri sendi, dan terjadi peradangan konjungtiva.
  5. Japanese encephalitis
    Japanese encephalitis adalah penyakit radang otak akibat virus golongan flavivirus yang menular lewat gigitan nyamuk Culex, terutama Culex tritaeniorhynchus. Kejadian penyakit Japanese encephalitis pada manusia biasanya meningkat pada musim penghujan. Sebagian besar penderitanya hanya menunjukkan gejala yang ringan atau bahkan tidak bergejala sama sekali. Gejala dapat muncul 5-15 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi virus. Gejala awal yang muncul dapat berupa demam, menggigil, sakit kepala, lemah, mual, dan muntah. Pada anak, infeksi Japanese encephalitis umumnya menyebabkan kejang.

BACA JUGA : 4 Tips Melindungi Kulit Bayi dari Gigitan Nyamuk

Penularan penyakit yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk, sebenarnya dapat dihindari dengan beberapa cara. Utamanya, Moms harus disiplin melakukan 3M (menguras, menutup dan mengubur genangan air). Hindari dan jauhkan segala bentuk genangan berair yang bisa menjadi sarang nyamuk untuk berkembang biak. Jaga kebersihan di rumah dan lakukan fogging secara berkala. Saat si Buah Hati sedang beraktivitas, jangan lupa oleskan ke seluruh tubuhnya Pure Baby Minyak Telon Plus yang mengandung minyak lavender, bahan alami yang dapat mengusir nyamuk dengan harum yang menyenangkan, minyak eucalyptus yang menghangatkan, melegakan pernapasan, dan efektif menghindarkan bayi dari gigitan nyamuk hingga 8 Jam. Dapartkan produknya di Watson terdekat atau Tempo Store di e-commerce kesayangan Moms!

Sumber: hellosehat.com

Friday, 24 September 2021

SUBSCRIBE TO PURE BABY NEWSLETTER SUBSCRIBE